Buscar

Páginas

apa perasaan sang hujan?

sebisa mungkin.. saya berusaha untuk tidak membuat sarang laba-laba di blog kesayangan ini lebih banyak lagi..

karena itu.. mari kita mulai dengan merenungkan perasaan sang hujan..
sesekali saya tertegun melihat rintik-rintik yang jatuh satu per satu menimpa atap rumah saya.. semakin lama semakin deras..

kondisi yang sama. respon yang berbeda.
saya melihat berbagai status bbm, fb, twitter seketika kompak mengeluhkan fenomena ini.
saya sendiri tak memungkiri diri saya sering lancang terhadap sang hujan..
seenaknya menyalahkan..
tapi apakah pernah terbertik dalam pikiran kita apa yang dirasakan sang hujan akan makian kita, keluhan kita, dan umpatan-umpatan yang lainnya?

saya tersadar ketika mencoba "menjadi" hujan itu..
yang dengan tulus ikhlas melaksanakan perintahNya.. namun yang diterima hanyalah umpan balik cacian.
tentu kita akan marah, jengkel.. tetapi sang hujan? betapa tegarnya ia..

tak mampu saya menggoreskan kedahsyatannya, keikhlasan darinya..
bisakah kita..
yang mengemban amanat jauh melebihi tanggung jawab hujan yang tugasnya untuk menyuburkan bumi ini.
sekali lagi, saya mengingatkan kita (terlebih diri saya sendiri) dengan amanat ke"khalifah"an yang diberi kepada kita, manusia.

bisakah kita belajar keikhlasan dari sang hujan untuk tugas kekhalifahan kita? minimal pemimpin yang betul-betul mampu mengendalikan diri sendiri dengan "ikhlas"? tentu bisa, lihatlah hujan.. rasakanlah ketulusannya..

1 comments:

Avicenna Ayyub

Miris meLihat orang-orang yang sering menyaLahkan Hujan ataupun Cuaca yang cerah nan panas,,
seLaLu mau kehendaknya diikuti, tapi tak jarang mau mengucap syukur untuk sesuatu yang patut disyukuri..

Post a Comment