Buscar

Páginas

Subhanallah, Cantiknya Bintang








Ketika malam, saat ana kecil hingga sekarang, ana sukaa sekalii melihat bintang-bintang di langit, sungguh indah, sampai-sampai ana ingin sekali memetiknya sebuah. Cahayanya kerlap-kerlip, seperti mengukir senyum yang begitu menghibur hati ana.. ana sedih jika bintang-bintang itu tak terlihat di malam hari… namun ana sadar, ada yang lebih indah dari itu.. yakni Penciptanya..  yang begitu sempurna menghias langit malam dengan cahaya berjuta bintang… ana bersyukur, nikmat-Nya sekali lagi ana kecap dengan diberi kedua mata yang tidak cacat dan hati yang bisa memaknai jika melihat bintang-bintang itu..

Dulu ketika kecil, ana curhat dengan bintang-bintang jika merasa sedih, bahagia, ataupun bingung. Namun akhirnya, ana sadar, seharusnya ana curhat dengan pencipta bintang-bintang itu.. yang tak pernah lengah dalam mengawasi ana, yang tak pernah tidur, yang selalu menjaga ana, yang selalu mendengar ana, tak pernah berpaling jika ana berdoa, bahkan yang selalu memberi ana sebelum ana meminta…
Yang telah merangkai kisah hidup ana jauh sebelum ana tercipta… kisah hidup yang begitu indah layaknya rangkaian bintang-bintang di langit jika kita mampu mengambil hikmah di setiap takdir-Nya..

Dalam hidup tak ada yang dapat membuat hati ana begitu bahagia selain telah melaksanakan apa yang diridhoi oleh-Nya.. hati ana yakin dan percaya, bahwa Allah selalu ada untuk ana dan seluruh hambanya yang senantiasa menjaga diri..

Ana bahagia, bisa tahu tentang hidup, tujuan hidup, arti hidup, kewajiban hidup, … dan ana sangat ngeri membayangkan jikalau ana tak memiliki sedikitpun pegangan Lillah, akan jadi apa ana sekarang.. namun ana masih tetap harus berjuang, karena masih banyak cobaan dan ujian kelak akan ana hadapi.. semoga ana terus diberi istiqomah hingga ana khusnul khotimah dan antum juga :)
.. aamiin allahumma aamiin.. 




-Jadilah orang-orang yang dirindu Jannah-Nya-

Sebuah Kekosongan

Akhir-akhir ini, seonggok daging yang disebut hati, terasa begitu kosong..

Sangat sesak dan juga sesat, tak tahu kemana ia akan pergi…
Ia hampa,

Ia rindu akan sebuah nasehat tulus dari saudarinya…

Semakin hari sepertinya ia kian menjauh dari Allah, ia menyadari hal itu…
Ia bingung, bahkan saat mendengar lantunan Al-Qur’an yang tak lagi senikmat dulu..

Yaahh.. hati ini sakit, bahkan mendekati stadium 4, sangat parah menurut sang pemilik..
Ia rindu akan obat mujarabnya, yakni menikmati kebersamaan dalam sebuah nasehat lembut yang keluar dari lisan murabbiyah.. ia rindu tarbiyah, akhir-akhir ini ia jarang tarbiyah… ia juga sering melakukan hal-hal yang tambah menjauhkannya dari Sang Khalik..

Allah.. setidaknya engkau masih menyayangi, jika tidak mungkin ia tak akan bermuhasabah…
Ya Allah, yang telah menyusun skenario hidup begitu indah tersusun rapi.. akankah Engkau memaafkannya ? yang berhari-hari telah lalai…

Titik-titik hitam di hatinya kian membanyak..
Hingga membuat hati bahkan tak bisa menangis lagi, hanya tinggal kekosongan belaka, beginikah rasanya hidup namun tak hidup ?

Ingin kembali seperti dulu.. saat-saat indah bisa dekat dengan-Nya.. hari-hari telah terlewatkan sia-sia,


_Ya Allah, maafkan hamba-Mu yang hina ini… :’( _

Grafik Keimanan

Berada di titik manakah imanmu sekarang ?
 Apakah di titik positif atau nol atau mungkin negatif ?
Yah.. semuanya bisa terjadi
Dan hanya Allah dan dirimu sendiri yang dapat menilainya..
Tinggal bertanya pada hati kita,
Apa yang ia rasakan sekarang..
Apakah ia kosong ? kering ? kelaparan ? hampa ? atau bahkan mati ?
Jika benar, maka apa yang harus kita lakukan untuk menghibur hati ? membuatnya kembali normal ?
Agar kita menjadi manusia yang betul-betul hidup ?
Renungkan dahulu..
Rasakan penyesalan itu begitu menyakitkan..
Ingatkan jiwamu bahwa kau sudah mendzalimi hatimu sendiri..
Mulailah dengan lisan-lisan dzikirmu yang mulia, ingat Allah-mu, semua atas apa yang Ia kehendaki
Mohon ampunlah kepada yang Maha Lembut di malam hari.
Mintalah nasehat-nasehat jernih dari saudari-saudarimu seiman..
Tuntutlah ilmu sebanyak-banyak mungkin
Paksa jiwamu, karena pada saat itu nafsu kuat menahanmu..
Ayo ukhti! lakukan sebelum terlambat,
Sebelum riwayat kita usai…

-mari kita perbanyak muhasabah-

Makhluk mulia… tapi,


Manusia,
 Jika hatinya telah mati, susah untuk mengubah tabiatnya
Walaupun ilmu bahkan peringatan sekalipun, sama sekali tak berbekas dalam benak dan hatinya.
Kasihan ia,
Tertipu oleh dirinya sendiri,
Terlena olh kebahagiaan sesaat,
Lupa ia,
Bahwa dirinya sebenarnya adalah makhluk tak berdaya yang tak bisa hidup tanpa izin-Nya
Kadang manusia menilai apa yang terlihat,
Mendambakan yang sementara,
Dan melupakan yang abadi,
Dengan penuh kesombongan ia berjalan di muka bumi,
Saling merangkul dengan makhluk terlaknat, syetan.. Naudzubillah
Tidak sepantasnya manusia sombong,
Ia bukan syetan,
Derajatnya lebih tinggi,
Ia makhluk mulia, namun..
Mengapa ia ingin seperti syetan ?
Yang selalu membawa kesombongan dalam hati ?
Yang sering mengukir dengki dalam hati ?
Sadarkah ia ?
Bahwa apa yang ia banggakan tak memberi manfaat sedikitpun ?

“Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka menjawab,”Sungguh Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir.
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini (kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.”
 
Q.S Al-A’raf : 50-51

Bangunlah kawan!
Dan
Mulailah menuangkan warna baru dalam hidup,
Warna suci akan kecintaan terhadap-Nya….







-salamku untuk ukhtifillah di bumi Allah, semoga ia selalu terjaga, amin Allahumma amin…-