Bismillah~
Alhamdulillah... senangnya, hari ini merupakan salah satu hari yang cukup istimewa dalam hidupku. tanya kenapa? hari ini aku,beserta saudariku seliqo' tarbiyah mengadakan HARBER. hah? harber? apa itu? hmm. jadi Harber itu adalah singkatan dari kata "Hari Bersama" atau yang biasa dalam salafusshalih disebut rihlah, mmm yang lebih sederhana saja deh kata-katanya, yah seperti yang kita kenal dengan "liburan", hehe ribet ya? tak apelah..
sebelum berangkat, aku sempat mikir nih, bagaimana yaa modelnya nanti, sepertinya akan sangat ribet, kita kan akhwat semua, dan sudah mengetahui bahwa tempat liburan kan rata-rata identik dengan kata "ramai" "banyak laki-laki" de es be deh pokoknya.. gimana bisa bebas coba? dan ternyata eh ternyata.. kita sampai di sebuah pantai yang letaknya tak jauh dari pantai barombong (Makassar,Sulsel) yang suasananya sepi, benar-benar SEPI, sejauh mata memandang tak ada seorangpun yang terlihat kecuali tiga anak kecil yang sibuk mencari-cari kepiting di sekitar pantai dan siapalagi kalo bukan rombongan yang sedang Harber ini? hehe... wah tak sabar hati ini menikmati air laut yang terhampar di depan mata dengan ombaknya berlomba-lomba menghempas saling menggulung bibir pantai. Masya Allah, sungguh indah~
Renungan
i love this words~
aku mendapatkannya dari sebuah buletin islami yang diberikan dari saudariku tersayang, kata-katanya begitu menyentuh dan sangat sesuai dengan realita saat ini...
karena itu, aku ingin share dengan sobat muslim..
semoga bisa bermanfaat,
MENCINTAI DENGAN BIASA
oleh Ummu Sa'ad
Aku tertegun menatapmu gadis, menangisi seseorang lelaki yang mematahkan hatimu..
Ingin ku marah dan meneriakimu..
"Tak perlu seperti ini, jangan buang percuma air matamu" tapi aku tak bisa menambah sakit hatimu..
Dan ku hanya terdiam mendengar semua keluh dan sakitmu..
aku mendapatkannya dari sebuah buletin islami yang diberikan dari saudariku tersayang, kata-katanya begitu menyentuh dan sangat sesuai dengan realita saat ini...
karena itu, aku ingin share dengan sobat muslim..
semoga bisa bermanfaat,
MENCINTAI DENGAN BIASA
oleh Ummu Sa'ad
Aku tertegun menatapmu gadis, menangisi seseorang lelaki yang mematahkan hatimu..
Ingin ku marah dan meneriakimu..
"Tak perlu seperti ini, jangan buang percuma air matamu" tapi aku tak bisa menambah sakit hatimu..
Dan ku hanya terdiam mendengar semua keluh dan sakitmu..
Liburaaaan
Bismillah~
Horaaayyyyy.. Holiday is coming...
yuhuuu (jingkrak-jingkrak)
tik tok tik tok detik-detik menjelang liburan terus berdetak tak henti-hentinya.
rasa lelah selama bersekolah sebentar lagi kan berakhir :3
duh, gak sabaran euy.
ehm, liburan nanti.. ngapain ya?
berburu buku, sudah..
Oh iya mau belajar nyetir aaah ;) hehe~
Nuntut ilmu, juga boleh :)
sobat muslim, sebenarnya kita harus waspada juga nih sama waktu luang yang kan menghampiri.
Horaaayyyyy.. Holiday is coming...
yuhuuu (jingkrak-jingkrak)
tik tok tik tok detik-detik menjelang liburan terus berdetak tak henti-hentinya.
rasa lelah selama bersekolah sebentar lagi kan berakhir :3
duh, gak sabaran euy.
ehm, liburan nanti.. ngapain ya?
berburu buku, sudah..
Oh iya mau belajar nyetir aaah ;) hehe~
Nuntut ilmu, juga boleh :)
sobat muslim, sebenarnya kita harus waspada juga nih sama waktu luang yang kan menghampiri.
Homework 11-11-11
Bismillah
Tedodedot ‘O’ seberkas cahaya memasuki dunia masyitha, menyampaikan kabar tentang PR dari Putri Cahaya, hehe setelah lama tak bersua dengan dunia maya, akhirnya bertemu lagi. Oke PR dari Putri Cahaya adalah menjadi hal pertama yang kukerja :D demi memuaskan hati sang pemberi PR.. afwan kalo kurang bagus ya kakakku~
Let’s cekidot! My Homework 11-11-11
Tedodedot ‘O’ seberkas cahaya memasuki dunia masyitha, menyampaikan kabar tentang PR dari Putri Cahaya, hehe setelah lama tak bersua dengan dunia maya, akhirnya bertemu lagi. Oke PR dari Putri Cahaya adalah menjadi hal pertama yang kukerja :D demi memuaskan hati sang pemberi PR.. afwan kalo kurang bagus ya kakakku~
Let’s cekidot! My Homework 11-11-11
Spesial tuk yang terspesial
Bismillah..
Assalamu 'alaykum :) semoga harimu tetap bahagia dan selalu bahagia :)
ehem..
ketemu lagi nih kita.... ceileh ada yang kangen? Gak? waduh.. wkwkwk
maaf yaa, kalo lagi bahagia memang gitu, stress dan narsisnya ngintip-ngintip, pengen keluar :P hehehe~
Kaifa khaluk semuanya?? sudah lama tak bersua.. biasaa habis melalui masa-masa ujian semester... baru saja kelar beberapa saat...
rasanya seperti ingin menumpahkan segala rasa serta segala warna yang telah terlalui..
Alhamdulillah,ingin share nih, rasa bahagia yang Allah berikan kepadaku. yang Maha mendengar dan selalu saja memberi solusi atas problema serta kesedihan yang kuhadapi, Allah selalu ada,dan hingga kini, aku sadar bahwa hanya kepada Allah saja segala hasrat baik untuk kutumpahkan ketika tak ada seorangpun yang sanggup membantuku tuk kembali berdiri setelah terlalu lama jatuh hingga hampir lumpuh tak berdaya. selalu ada saja nasehat datang kepadaku, dan nasehat itu sungguh sesuai dengan maksud pintaku,
Apakah ini sebuah cinta?
senang sekali rasanya tiba-tiba ada sosok indah yang mengetuk lubuk hatiku kemudian sang penghuni hati menerima sebuah bungkusan indah, sosok itu berkata "Hai.. ini ada hadiah yang Dia berikan untukmu, sebuah cinta, dan beruntunglah anda karena telah mendapatkannya, selamat menikmati cinta ini, jaga ia maka tiap kehidupan anda penuh dengan cahaya.. "sosok itu kemudian pergi... sang penghuni hati merasa gembira menerima hadiah spesial itu. lalu tangan bertanya, "hei apa itu?" hati menjawab "Ini adalah cinta.. aku menerimanya dan merasa bahagia.. "kemudian kaki bertanya lagi kepada penghuni hati tersebut dengan pertanyaan yang sama, begitu pula kepala, telinga, mata, serta semua staff tubuh mengetahui bahwa hati baru saja menerima cinta, mereka ikut berbahagia bersama.. mereka tak peduli lagi dengan hantaman, tusukan, dari luar, cinta itu ajaib.. seketika semua bagian jiwanya merasa kebal akan gangguan itu.
Janji Allah sangat benar..
Cintanya sangat menentramkan.
Belajarlah menggapai cinta-Nya.
saat getaran hati membuncah
hilang semua keindahan selain-Nya
kurindu Firman-Nya yang luar biasa
kurindu Peluk-Nya yang begitu hangat
kurindu waktu saat ku bisa berdua dengan-Nya
aku tahu Dia menyayangiku..
Dia yang sangat malu, saat tak memberi pintaku
Allah,
aku mencintaimu, semoga Ridho-Mu selalu mengiringi langkahku.
I Love Allah ^^
Assalamu 'alaykum :) semoga harimu tetap bahagia dan selalu bahagia :)
ehem..
ketemu lagi nih kita.... ceileh ada yang kangen? Gak? waduh.. wkwkwk
maaf yaa, kalo lagi bahagia memang gitu, stress dan narsisnya ngintip-ngintip, pengen keluar :P hehehe~
Kaifa khaluk semuanya?? sudah lama tak bersua.. biasaa habis melalui masa-masa ujian semester... baru saja kelar beberapa saat...
rasanya seperti ingin menumpahkan segala rasa serta segala warna yang telah terlalui..
Alhamdulillah,ingin share nih, rasa bahagia yang Allah berikan kepadaku. yang Maha mendengar dan selalu saja memberi solusi atas problema serta kesedihan yang kuhadapi, Allah selalu ada,dan hingga kini, aku sadar bahwa hanya kepada Allah saja segala hasrat baik untuk kutumpahkan ketika tak ada seorangpun yang sanggup membantuku tuk kembali berdiri setelah terlalu lama jatuh hingga hampir lumpuh tak berdaya. selalu ada saja nasehat datang kepadaku, dan nasehat itu sungguh sesuai dengan maksud pintaku,
Apakah ini sebuah cinta?
senang sekali rasanya tiba-tiba ada sosok indah yang mengetuk lubuk hatiku kemudian sang penghuni hati menerima sebuah bungkusan indah, sosok itu berkata "Hai.. ini ada hadiah yang Dia berikan untukmu, sebuah cinta, dan beruntunglah anda karena telah mendapatkannya, selamat menikmati cinta ini, jaga ia maka tiap kehidupan anda penuh dengan cahaya.. "sosok itu kemudian pergi... sang penghuni hati merasa gembira menerima hadiah spesial itu. lalu tangan bertanya, "hei apa itu?" hati menjawab "Ini adalah cinta.. aku menerimanya dan merasa bahagia.. "kemudian kaki bertanya lagi kepada penghuni hati tersebut dengan pertanyaan yang sama, begitu pula kepala, telinga, mata, serta semua staff tubuh mengetahui bahwa hati baru saja menerima cinta, mereka ikut berbahagia bersama.. mereka tak peduli lagi dengan hantaman, tusukan, dari luar, cinta itu ajaib.. seketika semua bagian jiwanya merasa kebal akan gangguan itu.
Janji Allah sangat benar..
Cintanya sangat menentramkan.
Belajarlah menggapai cinta-Nya.
saat getaran hati membuncah
hilang semua keindahan selain-Nya
kurindu Firman-Nya yang luar biasa
kurindu Peluk-Nya yang begitu hangat
kurindu waktu saat ku bisa berdua dengan-Nya
aku tahu Dia menyayangiku..
Dia yang sangat malu, saat tak memberi pintaku
Allah,
aku mencintaimu, semoga Ridho-Mu selalu mengiringi langkahku.
I Love Allah ^^
Putri Merah Muda
In the name of Allah..
hmmm.. mendengar kata merah muda atau yang sering disapa "pink" itu sebenarnya tak jauh-jauh dariku. orang-orang terdekat di sekitarku telah tahu bahwa satu-satunya warna yang membuatku langsung tersenyum senang ketika melihatnya, yah warna Pink.
aku sendiri tak tahu, kenapa bisa menyukai warna pink (merah muda), warna yang terkadang menurut sebagian orang terlalu Centil, manja, bahkan norak.. tapi aku tak peduli dengan segala pendapat negatif mereka tentang warna yang sangat kusukai itu.. hihihi~
sebenarnya, bahkan orang-orang yang belum mengenalku sekalipun mungkin tahu apa warna kesukaanku dengan melihat berbagai pernak-pernik atau barang-barang milikku.Sebut saja, kerudung, tasbih, sajadah, notebook, headset, warna kamar, tas, sepatu,pulpen,tempat pensil, baju, gelang, serta masih banyak lagi, semuanya warna pink. kalo orang-orang bertanya padaku mau ole-ole apa, pasti kalau bukan makanan ya aku biasanya minta barang dengan syarat warna pink, hehehe (ribet ya)itu juga kalo mereka bersedia.
Tidak ada salahnya kan menyukai sesuatu? Islam itu indah, menjelaskan tentang seluruh fitrah seorang manusia, yang pasti tertarik akan sesuatu hal. bangga dong jadi muslimah! ;) bisa bebas menyukai apa saja, berekspresi apa saja, asalkan tetap berada pada batas syar'i. berlebih-lebihan itulah yang "dilarang".
aku sendiri menyukai warna pink pun tak begitu berlebihan juga sih. intinya cuma suka. hehe. kesannya lucu dan lembut.
karena kesukaanku itulah, seseorang menjuluki diriku sebagai....
"Putri Merah Muda" ^^
-semoga putri merah muda bisa menjadi muslimah yang senantiasa berjuang di atas bumi Allah :D-
-----------Salam Manis untuk Kalian <3----------
Inginku, juga Inginmu
Angin sejuk menghempas lembut wajah.. semilirnya menenangkan diri.
Cahaya matahari ikut menghangatkan suasana kala itu.
Tetesan embun pagi turut menambah kekuatan pikiran.
Rerumputan serta pepohonan hijau seperti mengucapkan salam dengan senyum semangatnya, mencerahkan pandangan di setiap sisi.
Beberapa burung sibuk mendendangkan alunan gembira bersama, saling mengiringi, bersaut-sautan.
langit biru seluas yang tak terukur , selalu setia dengan awan-awannya, seperti masih menyisakan lahan untuk terantarnya berjuta harapan dan doa penduduk bumi.
Semua ini hanya segelintir nikmat yang diberikan oleh-Nya, belum lagi hela nafas dan detak jantung yang tak berhenti walau sekejap, penglihatan, pendengaran, penciuman, yang masih berfungsi dengan baik tuk menyadari bahwa Kebesaran-Nya itu ada! Nyata! Dan sempurna..
Akal sebagai tolak ukur sebuah pemahaman.. serta hati yang menggambarkan bagaimana keadaan ruh yang masih saja bergabung dengan jasadnya.
Subhanallah
Ternyata Allah masih menyimpan satu kenikmatan lagi, yang tidak semua insan kelak turut merasakannya,
Yah betul, kenikmatan itu adalah Jannah.. sebaik-baik tempat kembali yang telah Allah janjikan. Yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Terkhusus untuk orang-orang yang setia meniti jalan-Nya walaupun penuh onak dan duri.. sesekali terjatuh namun tak putus asa. Lisannya selalu mengucapkan puji untuk-Nya, tangannya selalu bersedekah, dan matanya selalu tak kuasa membendung air mata ketika mengingat-Nya.
Namun, ternyata masih ada satu lagi yang jauh lebih membahagiakan dari sebuah Jannah,
Apa itu?
melihat wajah Allah…..
Ana mencintai kalian karena Allah,
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dimudahkan jalannya ke Jannah, dan diberi kesempatan terbaik tuk melihat wajah-Nya.
Saling memotivasi ya akhi dan ukhti
Cahaya matahari ikut menghangatkan suasana kala itu.
Tetesan embun pagi turut menambah kekuatan pikiran.
Rerumputan serta pepohonan hijau seperti mengucapkan salam dengan senyum semangatnya, mencerahkan pandangan di setiap sisi.
Beberapa burung sibuk mendendangkan alunan gembira bersama, saling mengiringi, bersaut-sautan.
langit biru seluas yang tak terukur , selalu setia dengan awan-awannya, seperti masih menyisakan lahan untuk terantarnya berjuta harapan dan doa penduduk bumi.
Semua ini hanya segelintir nikmat yang diberikan oleh-Nya, belum lagi hela nafas dan detak jantung yang tak berhenti walau sekejap, penglihatan, pendengaran, penciuman, yang masih berfungsi dengan baik tuk menyadari bahwa Kebesaran-Nya itu ada! Nyata! Dan sempurna..
Akal sebagai tolak ukur sebuah pemahaman.. serta hati yang menggambarkan bagaimana keadaan ruh yang masih saja bergabung dengan jasadnya.
Subhanallah
Ternyata Allah masih menyimpan satu kenikmatan lagi, yang tidak semua insan kelak turut merasakannya,
Yah betul, kenikmatan itu adalah Jannah.. sebaik-baik tempat kembali yang telah Allah janjikan. Yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Terkhusus untuk orang-orang yang setia meniti jalan-Nya walaupun penuh onak dan duri.. sesekali terjatuh namun tak putus asa. Lisannya selalu mengucapkan puji untuk-Nya, tangannya selalu bersedekah, dan matanya selalu tak kuasa membendung air mata ketika mengingat-Nya.
Namun, ternyata masih ada satu lagi yang jauh lebih membahagiakan dari sebuah Jannah,
Apa itu?
melihat wajah Allah…..
Ana mencintai kalian karena Allah,
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dimudahkan jalannya ke Jannah, dan diberi kesempatan terbaik tuk melihat wajah-Nya.
Saling memotivasi ya akhi dan ukhti
Tentang Masyitha
In the name of Allah
Ehm, nama memiliki arti yang sarat akan do’a untuk sang pemilik. Perkenalkan namaku adalah Masyitha Zahra, nama hijrah yang diberikan oleh Murabbiyah tercintaku ^^ nama ini diambil dari nama Masyitha wanita mulia terdahulu.. belum tahu? Wah kalau begitu, yuk kita simak sejarah tentang Masyitha ini..
Masyitha pelayan putri Fir’aun. Ia ibu yang melahirkan putra-putra berlian. Wanita yang berani mempersembahkan jiwa-raga untuk agama Allah swt. Ia seorang bunda yang memiliki sifat kasih sayang dan kelembutan. Mencintai anak-anaknya dengan cinta fitrah ibu yang tulus. Masyithoh berjuang, bekerja, dan rela letih untuk membahagiakan mereka di dunia dan di akhirat.
Bayangkan, anaknya yang terkecil direnggut dari belaian tangannya. Si sulung diambil paksa. Keduanya dilemparkan ke tengah tungku panas timah membara. Masyithah menyaksikan itu semua dengan mata kepalanya sendiri. Kalbu ibu mana yang tidak bergetar. Hati ibu mana yang tidak hancur bersama luruhnya jasad buah hatinya. Jiwa ibu mana yang tidak tersembelih dan membekaskan rasa sakit dengan luka menganga? Masyithah melihat sendiri si sulung dan si bungsu menjerit kesakitan terpanggang di tungku timah panas membara.
Itulah peristiwa dahsyat yang dihadapi Masyithah, sosok yang menakjubkan dalam cinta kepada Allah swt. Ia seorang ibu mukminah yang sangat sabar dan memiliki anak-anak yang shalih lagi baik hati. Cinta yang bersemayam dalam hati mereka adalah gejolak iman yang mampu melahirkan sebuah pengorbanan yang sempurna. Kehidupan dunia tidak mampu mengalihkan mereka dari cita-cita meraih keridhaan Sang Pencipta. Inilah hakikat yang sebenar-benarnya: Iman yang baik akan mampu mengalahkan tarikan dunia dengan segala isinya.
Tuhanku Allah
Tidak diragukan lagi, siapa yang pernah merasakan pahitnya kezhaliman meskipun sesaat, mencicipi sakitnya siksaan meskipun sebentar, pasti akan tahu mengapa Rasulullah saw bersabda, ”Kezhaliman akan membawa kegelapan di hari kiamat.” (Bukhari)
Masyitha telah merasakan beragam kezhaliman dan penyiksaan. Semua ketidaknyamanan itu dihadapinya dengan tegar sampai akhirnya ia bertemu dengan Tuhannya dengan ridha dan diridhai. Masyithah mengajarkan kepada kita tentang sempurna dalam berkorban dan total dalam berderma. Ia telah sukses mendidik anak-anaknya untuk mempersembahkan nyawa mereka untuk Allah swt.
Rasulullah saw. bercerita kepada kita, “Ketika menjalani Isra’ dan Mi’raj, aku mencium bau yang sangat harum.” “Wahai Jibril, bau harum apa ini?” tanya Rasulullah. Jibril menjawab, “Ini bau harum Masyitha –pelayan putri Fir’aun– dan anak-anaknya.” Saya bertanya, “Apa kelebihan Masyitha?”
Jibril menjawab, ”Suatu hari Masyithah menyisir rambut putri Fir’aun. Sisirnya jatuh dari tangannya. Ia berkata, ‘Bismillah.’ Putri Fir’aun kaget dan berkata kepadanya, ‘Dengan menyebut nama ayahku.’ Ia menolak. ‘Tidak. Akan tetapi Tuhan saya dan Tuhan ayah kamu adalah Allah.’ Ia menyuruh putri itu untuk menceritakan peristiwa tersebut kepada ayahnya.
Putri itu pun menceritakan kepada Fir’aun. Maka Fir’aun memanggil Masyithah. Fir’aun bertanya, “Wahai Fulanah, apakah engkau punya Tuhan selain aku?” Ia menjawab, “Ya, Tuhan saya dan Tuhan kamu adalah Allah.” Fir’aun marah besar. Ia memerintahkan dibuatkan tungku besar yang diisi timah panas; agar Masyitha dan anak-anaknya dilemparkan ke dalamnya. Masyithah tidak menyerah. Begitu juga anak-anaknya. Masyitha meminta satu hal kepada Fir’aun, “Saya minta tulangku dan tulang anak-anakku dibungkus menyatu dengan kain kafan.” Fir’aun menuruti permintaannya.
Bismillah
Sungguh, Masyitha wanita terhormat lagi mulia. Ia hidup di istana raja. Ia dekat kekuasaan karena tugasnya merawat anak Fir’aun. Akan tetapi keimanan kepada Allah swt. telah membuncah di kalbunya. Kadang ia menyembunyikan keimanannya seperti yang dilakukan istri atau keluarga Fir’aun yang muslim lainnya.
Bedanya ketika iman telah memenuhi kalbu, maka lisan akan mengucapkan apa yang terpendam dalam kalbu tanpa beban, tanpa paksaan, dan tanpa rasa takut. Inilah yang dilakukan Masyithah. Ia mengatakan dengan dilandasi fitrah yang suci, ”Bismillah”, tanpa memikirkan resiko yang akan dialaminya. Ia telah mengungkapkan isi kalbunya yang telah disimpannya berhari-hari bahkan bertahun-tahun. Ia memproklamasikannya dengan bangga dan gembira. Bahkan, ketika putri Fir’aun memintanya untuk mengakui ketuhanan ayahnya, ia menolak tegas dengan mengatakan, ”Tuhan saya dan Tuhan ayah kamu adalah Allah.”
Ia tidak takut siksaan. Ia tidak gentar dengan kekuatan Fir’aun yang terkenal bengis dan tidak berperikemanusiaan. Apa pun yang terjadi, ia hadapi dengan tegar.
Ujian Kalbu
Sungguh ujian berat menimpa wanita mulia ini beserta anak-anaknya. Fir’aun menghukum karena mereka beriman kepada Allah swt. dan rela dengan agama yang mereka anut. Tanpa belas kasih Fir’aun melempar anak-anak Masyithah satu demi satu ke tungku besar berisikan timah panas yang mendidih. Fir’aun melakukanya untuk menakut-nakuti Masyithah. Fir’aun berharap naluri keibuan Masyithah iba akan nasib anak-anaknya dan itu membuatnya lemah lalu mau kembali mengakui Fir’aun sebagai Tuhan. Akan tetapi Allah swt. memperlihatkan kepada Fir’aun bahwa yang menggenggam kalbu Masyithah adalah diri-Nya. Apakah Fir’aun mampu menguasai kalbu seseorang yang telah beriman? Mungkin ia bisa membunuh jasadnya, tapi mampukah membunuh ruhnya? Itu mustahil dilakukan Fir’aun.
Apa yang dihadapi Masyithah adalah ujian yang berat bagi kalbu orang yang beriman. Namun, dorongan keimanan yang kuat membuatnya bertahan dan keluar menjadi pemenang. Masyithah dan anak-anaknya membuktikan keimanannya kepada Allah dengan mewakafkan diri hancur disiksa dengan cara yang sangat tidak berperikemanusiaan oleh Fir’aun.
Pelajaran dari Kisah Masyithah
Masyithah telah wafat. Tapi, kisahnya belumlah berakhir. Sampai saat ini, kisahnya masih terngiang di telinga orang-orang yang rindu bertemu dengan Allah swt. Karena, Masyithah telah memberi cambuk yang senantiasa memotivasi kita untuk meraih kehidupan yang baik dan lebih baik lagi.
Ada sejumlah pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Masyithah, di antaranya:
• Iman adalah senjata yang sangat ampuh. Karena, iman adalah kekuatan yang bersumber dari ma’iyatullah (kebersamaan dengan Allah swt dan lindungan-Nya). Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (An-Nahl:128)
• Sabar dalam menghadapi cobaan dan teguh dalam pendirian, itulah yang dibuktikan oleh Masyithoh dan anak-anaknya. Rasulullah saw bersabda, ”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dibanding mukmin yang lemah, dan masing-masing dari keduanya mendapatkan kebaikan.” (Muslim)
• Selalu ada permusuhan abadi antara hak dan batil, antara kebaikan dan keburukan. Meskipun keburukan banyak dan beragam, namun pasti ujungnya akan lenyap. Karena yang asli adalah kebaikan.
• Allah swt. akan meneguhkan orang-orang yang beriman ketika mereka dalam kondisi membutuhkan keteguhan tersebut. Sebab, ujian itu sunnatullah. Pasti akan datang kepada setiap orang yang mengaku beriman.
• Muslim yang sejati tidak akan tunduk kecuali kepada Allah swt. Dan ia senantiasa melaksanakan kewajiban amar ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.
• Peran dan kontribusi kaum wanita muslimah tidaklah lebih kecil dibanding pria dalam mengibarkan panji kebenaran. Para wanita memiliki peran yang besar dalam dakwah ilallah sejak zaman dahulu. Syahidnya Masithah akibat siksaan Fir’aun adalah bukti puncak pengorbanan yang pernah dilakukan wanita dalam sejarah.
• Balasan amal yang didapat seseorang adalah sesuai dengan kadar amal perbuatan itu sendiri. Allah swt. telah menghancurkan Fir’aun dan menghinakannya namanya dalam catatan sejarah yang akan terus dikenang sepanjang kehidupan manusia sebagai manusia terjahat. Sedangkan Masyithah diabadikan namanya dengan harum, dan menjadikan dirinya dan anak-anaknya wangi semerbak di langit tujuh karena perbuatannya yang baik. Jibril mencerita hal ini kepada Rasulullah, dan Rasulullah menyampaikannya kepada kita untuk dijadikan teladan.
• Allah swt. tidak akan menyiksa seseorang karena dosa orang lain.
• Sungguh, cerita seperti ini berulang dan akan terus berulang sepanjang waktu. Selalu akan ada orang zhalim dengan beragam bentuk kezhalimannya dan selalu ada orang yang akan menentang mereka meski tahu ada siksaan dan cobaan menyertai usaha baiknya itu. Kisah tetap satu: cobaan akan terjadi, tapi para pahlawan selalu memiliki kemiripan. Ending-nya tidak akan berubah, sebagaimana firman Allah swt. dalam surat Ar Rum: 47, ”Dan sesungguhnya kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa, dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
(Disadur dari Majalah Al-Mujtama’ Edisi Februari 2007).
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/04/157/bau-harum-masyithoh/#ixzz1csZwESMX
Subhanallah, semoga bisa mengikuti jejak beliau, istiqomah hingga akhir~
Ehm, nama memiliki arti yang sarat akan do’a untuk sang pemilik. Perkenalkan namaku adalah Masyitha Zahra, nama hijrah yang diberikan oleh Murabbiyah tercintaku ^^ nama ini diambil dari nama Masyitha wanita mulia terdahulu.. belum tahu? Wah kalau begitu, yuk kita simak sejarah tentang Masyitha ini..
Masyitha pelayan putri Fir’aun. Ia ibu yang melahirkan putra-putra berlian. Wanita yang berani mempersembahkan jiwa-raga untuk agama Allah swt. Ia seorang bunda yang memiliki sifat kasih sayang dan kelembutan. Mencintai anak-anaknya dengan cinta fitrah ibu yang tulus. Masyithoh berjuang, bekerja, dan rela letih untuk membahagiakan mereka di dunia dan di akhirat.
Bayangkan, anaknya yang terkecil direnggut dari belaian tangannya. Si sulung diambil paksa. Keduanya dilemparkan ke tengah tungku panas timah membara. Masyithah menyaksikan itu semua dengan mata kepalanya sendiri. Kalbu ibu mana yang tidak bergetar. Hati ibu mana yang tidak hancur bersama luruhnya jasad buah hatinya. Jiwa ibu mana yang tidak tersembelih dan membekaskan rasa sakit dengan luka menganga? Masyithah melihat sendiri si sulung dan si bungsu menjerit kesakitan terpanggang di tungku timah panas membara.
Itulah peristiwa dahsyat yang dihadapi Masyithah, sosok yang menakjubkan dalam cinta kepada Allah swt. Ia seorang ibu mukminah yang sangat sabar dan memiliki anak-anak yang shalih lagi baik hati. Cinta yang bersemayam dalam hati mereka adalah gejolak iman yang mampu melahirkan sebuah pengorbanan yang sempurna. Kehidupan dunia tidak mampu mengalihkan mereka dari cita-cita meraih keridhaan Sang Pencipta. Inilah hakikat yang sebenar-benarnya: Iman yang baik akan mampu mengalahkan tarikan dunia dengan segala isinya.
Tuhanku Allah
Tidak diragukan lagi, siapa yang pernah merasakan pahitnya kezhaliman meskipun sesaat, mencicipi sakitnya siksaan meskipun sebentar, pasti akan tahu mengapa Rasulullah saw bersabda, ”Kezhaliman akan membawa kegelapan di hari kiamat.” (Bukhari)
Masyitha telah merasakan beragam kezhaliman dan penyiksaan. Semua ketidaknyamanan itu dihadapinya dengan tegar sampai akhirnya ia bertemu dengan Tuhannya dengan ridha dan diridhai. Masyithah mengajarkan kepada kita tentang sempurna dalam berkorban dan total dalam berderma. Ia telah sukses mendidik anak-anaknya untuk mempersembahkan nyawa mereka untuk Allah swt.
Rasulullah saw. bercerita kepada kita, “Ketika menjalani Isra’ dan Mi’raj, aku mencium bau yang sangat harum.” “Wahai Jibril, bau harum apa ini?” tanya Rasulullah. Jibril menjawab, “Ini bau harum Masyitha –pelayan putri Fir’aun– dan anak-anaknya.” Saya bertanya, “Apa kelebihan Masyitha?”
Jibril menjawab, ”Suatu hari Masyithah menyisir rambut putri Fir’aun. Sisirnya jatuh dari tangannya. Ia berkata, ‘Bismillah.’ Putri Fir’aun kaget dan berkata kepadanya, ‘Dengan menyebut nama ayahku.’ Ia menolak. ‘Tidak. Akan tetapi Tuhan saya dan Tuhan ayah kamu adalah Allah.’ Ia menyuruh putri itu untuk menceritakan peristiwa tersebut kepada ayahnya.
Putri itu pun menceritakan kepada Fir’aun. Maka Fir’aun memanggil Masyithah. Fir’aun bertanya, “Wahai Fulanah, apakah engkau punya Tuhan selain aku?” Ia menjawab, “Ya, Tuhan saya dan Tuhan kamu adalah Allah.” Fir’aun marah besar. Ia memerintahkan dibuatkan tungku besar yang diisi timah panas; agar Masyitha dan anak-anaknya dilemparkan ke dalamnya. Masyithah tidak menyerah. Begitu juga anak-anaknya. Masyitha meminta satu hal kepada Fir’aun, “Saya minta tulangku dan tulang anak-anakku dibungkus menyatu dengan kain kafan.” Fir’aun menuruti permintaannya.
Bismillah
Sungguh, Masyitha wanita terhormat lagi mulia. Ia hidup di istana raja. Ia dekat kekuasaan karena tugasnya merawat anak Fir’aun. Akan tetapi keimanan kepada Allah swt. telah membuncah di kalbunya. Kadang ia menyembunyikan keimanannya seperti yang dilakukan istri atau keluarga Fir’aun yang muslim lainnya.
Bedanya ketika iman telah memenuhi kalbu, maka lisan akan mengucapkan apa yang terpendam dalam kalbu tanpa beban, tanpa paksaan, dan tanpa rasa takut. Inilah yang dilakukan Masyithah. Ia mengatakan dengan dilandasi fitrah yang suci, ”Bismillah”, tanpa memikirkan resiko yang akan dialaminya. Ia telah mengungkapkan isi kalbunya yang telah disimpannya berhari-hari bahkan bertahun-tahun. Ia memproklamasikannya dengan bangga dan gembira. Bahkan, ketika putri Fir’aun memintanya untuk mengakui ketuhanan ayahnya, ia menolak tegas dengan mengatakan, ”Tuhan saya dan Tuhan ayah kamu adalah Allah.”
Ia tidak takut siksaan. Ia tidak gentar dengan kekuatan Fir’aun yang terkenal bengis dan tidak berperikemanusiaan. Apa pun yang terjadi, ia hadapi dengan tegar.
Ujian Kalbu
Sungguh ujian berat menimpa wanita mulia ini beserta anak-anaknya. Fir’aun menghukum karena mereka beriman kepada Allah swt. dan rela dengan agama yang mereka anut. Tanpa belas kasih Fir’aun melempar anak-anak Masyithah satu demi satu ke tungku besar berisikan timah panas yang mendidih. Fir’aun melakukanya untuk menakut-nakuti Masyithah. Fir’aun berharap naluri keibuan Masyithah iba akan nasib anak-anaknya dan itu membuatnya lemah lalu mau kembali mengakui Fir’aun sebagai Tuhan. Akan tetapi Allah swt. memperlihatkan kepada Fir’aun bahwa yang menggenggam kalbu Masyithah adalah diri-Nya. Apakah Fir’aun mampu menguasai kalbu seseorang yang telah beriman? Mungkin ia bisa membunuh jasadnya, tapi mampukah membunuh ruhnya? Itu mustahil dilakukan Fir’aun.
Apa yang dihadapi Masyithah adalah ujian yang berat bagi kalbu orang yang beriman. Namun, dorongan keimanan yang kuat membuatnya bertahan dan keluar menjadi pemenang. Masyithah dan anak-anaknya membuktikan keimanannya kepada Allah dengan mewakafkan diri hancur disiksa dengan cara yang sangat tidak berperikemanusiaan oleh Fir’aun.
Pelajaran dari Kisah Masyithah
Masyithah telah wafat. Tapi, kisahnya belumlah berakhir. Sampai saat ini, kisahnya masih terngiang di telinga orang-orang yang rindu bertemu dengan Allah swt. Karena, Masyithah telah memberi cambuk yang senantiasa memotivasi kita untuk meraih kehidupan yang baik dan lebih baik lagi.
Ada sejumlah pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Masyithah, di antaranya:
• Iman adalah senjata yang sangat ampuh. Karena, iman adalah kekuatan yang bersumber dari ma’iyatullah (kebersamaan dengan Allah swt dan lindungan-Nya). Allah swt berfirman, ”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (An-Nahl:128)
• Sabar dalam menghadapi cobaan dan teguh dalam pendirian, itulah yang dibuktikan oleh Masyithoh dan anak-anaknya. Rasulullah saw bersabda, ”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dibanding mukmin yang lemah, dan masing-masing dari keduanya mendapatkan kebaikan.” (Muslim)
• Selalu ada permusuhan abadi antara hak dan batil, antara kebaikan dan keburukan. Meskipun keburukan banyak dan beragam, namun pasti ujungnya akan lenyap. Karena yang asli adalah kebaikan.
• Allah swt. akan meneguhkan orang-orang yang beriman ketika mereka dalam kondisi membutuhkan keteguhan tersebut. Sebab, ujian itu sunnatullah. Pasti akan datang kepada setiap orang yang mengaku beriman.
• Muslim yang sejati tidak akan tunduk kecuali kepada Allah swt. Dan ia senantiasa melaksanakan kewajiban amar ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.
• Peran dan kontribusi kaum wanita muslimah tidaklah lebih kecil dibanding pria dalam mengibarkan panji kebenaran. Para wanita memiliki peran yang besar dalam dakwah ilallah sejak zaman dahulu. Syahidnya Masithah akibat siksaan Fir’aun adalah bukti puncak pengorbanan yang pernah dilakukan wanita dalam sejarah.
• Balasan amal yang didapat seseorang adalah sesuai dengan kadar amal perbuatan itu sendiri. Allah swt. telah menghancurkan Fir’aun dan menghinakannya namanya dalam catatan sejarah yang akan terus dikenang sepanjang kehidupan manusia sebagai manusia terjahat. Sedangkan Masyithah diabadikan namanya dengan harum, dan menjadikan dirinya dan anak-anaknya wangi semerbak di langit tujuh karena perbuatannya yang baik. Jibril mencerita hal ini kepada Rasulullah, dan Rasulullah menyampaikannya kepada kita untuk dijadikan teladan.
• Allah swt. tidak akan menyiksa seseorang karena dosa orang lain.
• Sungguh, cerita seperti ini berulang dan akan terus berulang sepanjang waktu. Selalu akan ada orang zhalim dengan beragam bentuk kezhalimannya dan selalu ada orang yang akan menentang mereka meski tahu ada siksaan dan cobaan menyertai usaha baiknya itu. Kisah tetap satu: cobaan akan terjadi, tapi para pahlawan selalu memiliki kemiripan. Ending-nya tidak akan berubah, sebagaimana firman Allah swt. dalam surat Ar Rum: 47, ”Dan sesungguhnya kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa, dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
(Disadur dari Majalah Al-Mujtama’ Edisi Februari 2007).
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/04/157/bau-harum-masyithoh/#ixzz1csZwESMX
Subhanallah, semoga bisa mengikuti jejak beliau, istiqomah hingga akhir~
Hari raya telah datang ^^
Sabtu, 9 Dzulhijjah 1432 H
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Laa ilaaha illallah Hu WAllahu akbar
Allahu akbar walillahilham...
hati merasakan kebahagiaan yang tak bisa dilukiskan maupun digambarkan ketika silih berganti gema suara mesjid di dekat rumah terus menyuarakan dzikir tanda kebesaran-Nya.
Sebentar lagi, hari raya umat muslim untuk seluruh dunia akan datang,
tidakkah kita merasa senang?
saat keesokan harinya, umat muslim berbondong-bondong untuk beribadah secara berjamaah untuk Allah semata..
Masya Allah..
para malaikat-malaikat-Nya serta seluruh penduduk langit juga ikut turut merayakan hari besar kita ini..
tidakkah kita merasa menang?
ketika telah melaksanakan ibadah-ibadah yang Allah sangat mengutamakannya di 10 hari pertama bulan dzulhijjah? semoga Allah menjadikannya amalan yang dapat menjaga diri-diri kita ketika di akhirat nanti.
Taqoballallahu Minna Wa Minkum..
Selamat Hari raya Idul Adha 1432 H
^^ semoga akhi dan ukhtifillah bisa menjadi insan yang lebih baik kedepannya..
Aamiin Allahumma aamiin
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Laa ilaaha illallah Hu WAllahu akbar
Allahu akbar walillahilham...
hati merasakan kebahagiaan yang tak bisa dilukiskan maupun digambarkan ketika silih berganti gema suara mesjid di dekat rumah terus menyuarakan dzikir tanda kebesaran-Nya.
Sebentar lagi, hari raya umat muslim untuk seluruh dunia akan datang,
tidakkah kita merasa senang?
saat keesokan harinya, umat muslim berbondong-bondong untuk beribadah secara berjamaah untuk Allah semata..
Masya Allah..
para malaikat-malaikat-Nya serta seluruh penduduk langit juga ikut turut merayakan hari besar kita ini..
tidakkah kita merasa menang?
ketika telah melaksanakan ibadah-ibadah yang Allah sangat mengutamakannya di 10 hari pertama bulan dzulhijjah? semoga Allah menjadikannya amalan yang dapat menjaga diri-diri kita ketika di akhirat nanti.
Taqoballallahu Minna Wa Minkum..
Selamat Hari raya Idul Adha 1432 H
^^ semoga akhi dan ukhtifillah bisa menjadi insan yang lebih baik kedepannya..
Aamiin Allahumma aamiin
sekilas kata
In the name of Allah..
langit memancarkan warna abu-abu, dengan awan gelap yang berlomba-lomba mengisi tiap sisi-sisinya, berkumpul..
Ketika titik-titik air yang jatuh perlahan-lahan menjadi deras, sadarkan diri tuk bersyukur, karena untuk sekian juta kalinya, Rabb kita menurunkan rahmat
Allah meluangkan banyak peluang tuk kita berdoa, memohon atas segala hasrat dan keinginan kita. seharusnya kata-kata yang keluar dari lisan hanya ucapan syukur semata, bukanlah keluhan.
ingatlah wahai saudariku.. keluhan hanya akan mengikis tiap-tiap kebaikan.
jadilah orang yang tetap terjaga, dalam kondisi apapun, Allah kan selalu ada, mendengar dan memahami masalah jiwa..
-Masyitha Zahra-
langit memancarkan warna abu-abu, dengan awan gelap yang berlomba-lomba mengisi tiap sisi-sisinya, berkumpul..
Ketika titik-titik air yang jatuh perlahan-lahan menjadi deras, sadarkan diri tuk bersyukur, karena untuk sekian juta kalinya, Rabb kita menurunkan rahmat
Allah meluangkan banyak peluang tuk kita berdoa, memohon atas segala hasrat dan keinginan kita. seharusnya kata-kata yang keluar dari lisan hanya ucapan syukur semata, bukanlah keluhan.
ingatlah wahai saudariku.. keluhan hanya akan mengikis tiap-tiap kebaikan.
jadilah orang yang tetap terjaga, dalam kondisi apapun, Allah kan selalu ada, mendengar dan memahami masalah jiwa..
-Masyitha Zahra-
dimana mencari?
dimana mencari?
ketika tak tahu lagi harus kemana...
dimana mencari?
cahaya yang selama ini menerangi hati...
dimana mencari?
kebahagiaan tiada tara...
dimana mencari?
tempat mengadu ketika sedang lelah..
dimana mencari?
ketika air mata tak bisa terbendung...
dimana mencari?
ketika tak seorangpun peduli...
dimana mencari?
ketika hampa merasuk jiwa...
saudaraku.. jadikan titik pencarian kita hanya satu...
kecerdasan iman-lah yang tahu jawabannya.. ^^
Rindu tak berujung
Ya Rabb
Ku telah menahan segala godaan yang menyerang ketika syariatmu ingin dijalankan dengan sungguh-sungguh..
kadang ku terjatuh, bangkit, tergelincir, bangkit lagi,
ku tak tahu ya Rabb tentang garis takdir yang engkau rangkai..
yang ku tahu, hambamu yang sangat lemah dan penuh lalai ini..
sangat merindu-Mu,
walaupun hamba tahu, Engkau selalu ada, melihat kemanapun diriku pergi,
Ya Allah, hamba memiliki rindu tak berujung..
kepada-Mu juga kepada Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam..
maafkan segala perbuatan hamba yang mengedepankan hawa nafsu daripada-Mu..
Ridho dan berkahmu adalah yang pertama menjadi keinginan hamba..
Karena Rindu ini, tetapkanlah istiqomah dalam hati..
bagaimanapun keadaannya..
Engkaulah yang dapat memberi kekuatan yang tiada tara itu dalam jiwa kami. Tawakkal.
ya Rabb perjuanganku sangat jauh dibanding para shohabiyah terdahulu,
bahkan mungkin tak berarti apa-apa,
namun satu yang pasti, Rindu tak berujung ini hanya untuk-Mu
jadikanlah hamba bersama keluarga hamba termasuk yang selamat meniti jalan-Mu
aamiin allahumma aamiin
Ku telah menahan segala godaan yang menyerang ketika syariatmu ingin dijalankan dengan sungguh-sungguh..
kadang ku terjatuh, bangkit, tergelincir, bangkit lagi,
ku tak tahu ya Rabb tentang garis takdir yang engkau rangkai..
yang ku tahu, hambamu yang sangat lemah dan penuh lalai ini..
sangat merindu-Mu,
walaupun hamba tahu, Engkau selalu ada, melihat kemanapun diriku pergi,
Ya Allah, hamba memiliki rindu tak berujung..
kepada-Mu juga kepada Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam..
maafkan segala perbuatan hamba yang mengedepankan hawa nafsu daripada-Mu..
Ridho dan berkahmu adalah yang pertama menjadi keinginan hamba..
Karena Rindu ini, tetapkanlah istiqomah dalam hati..
bagaimanapun keadaannya..
Engkaulah yang dapat memberi kekuatan yang tiada tara itu dalam jiwa kami. Tawakkal.
ya Rabb perjuanganku sangat jauh dibanding para shohabiyah terdahulu,
bahkan mungkin tak berarti apa-apa,
namun satu yang pasti, Rindu tak berujung ini hanya untuk-Mu
jadikanlah hamba bersama keluarga hamba termasuk yang selamat meniti jalan-Mu
aamiin allahumma aamiin
bahagia hakiki
Bismillah, sudah lama tak membuat entri baru, kaifa khaluk? semoga jawabannya adalah Alhamdulillah yah, karena betapapun kondisi yang ada saat ini, kita harus selalu bersyukur, tul tidak?
Segala puja dan puji hanya milik Allah semata, Penguasa seluruh apa yang ada di langit, di bumi, dan diantaranya..
Ku ingin berbagi tentang rasa bahagia ini, diriku tak tahu, apa mungkin bahagia inilah yang dirasakan orang-orang yang imannya bertambah? Apa mungkin inikah yang dinamakan kebahagiaan hakiki? Saudara saudariku yang kusayangi karena Allah, rasa bahagia ini tiba-tiba merasuk dalam hatiku, menelusuri tiap-tiap pembuluh darahku, mengalir deras, hingga membuat jiwaku bingung antara ingin mengekspresikannya dengan model rona bahagia yang seperti apa.. apakah dengan senyum berjuta arti, ataukah dengan tangis haru, bersyukur atas pembuktian Allah tentang betapa sayangnya Ia pada diriku…
Rasa ini selalu muncul, menggebu-gebu dalam dada, terutama…. Ketika telah…. Tarbiyah atau belajar islam atau melakukan sunnah-sunnah yang lain..
Benar apa kata Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ruh membutuhkan makan, bahkan “porsi” nya jauh lebih banyak dari kebutuhan jasad kita,
Jika jiwa telah lelah, full dengan kesusahan, kegundahan, atau kata yang paling eksis saat ini, “kegalauan” maka larilah ke Al Qur’an, atau melaksanakan hal-hal yang disyariatkan dalam Al Qur’an dan As sunnah, di situlah letak seluruh solusi dari segala problema yang ada…
Alhamdulillah Allah selalu menempatkan diriku, selalu mengingatkanku jika aku lupa, dari saudari-saudariku seiman atau dari murabbiyahku… nasehat-nasehat islami sangat merdu lalu menyentuh hatiku yang terdalam dan segera menyadarkanku… segera membangunkanku dari segala mimpi-mimpi maksiat yang menggoda setiap saat dan mencegah kita untuk bangun, sadar, hei kawan dunia itu hanya sebentar, dunia itu tempat persinggahan, apa salahnya untuk bersusah-susah dahulu ? ingatlah Jannah yang telah Allah janjikan dalam firman-Nya. Ingatlah ketika kelak kita akan berdiri dengan penuh rasa takut, mempertanggungjawabkan semua yang telah kita lakukan dihadapan Rabb yang Maha Mengetahui? Segala aib akan terbuka, tidak ada penolong sedikitpun kecuali amalan kita sendiri.
Ku berdoa semoga kalian juga merasakan kebahagiaan yang aku rasakan, karena jiwa yang bergerak sesuai aturan dan titian yang lurus.
Sesungguhnya Allah akan terus bersama kita, janganlah pernah bersedih ^^
Segala puja dan puji hanya milik Allah semata, Penguasa seluruh apa yang ada di langit, di bumi, dan diantaranya..
Ku ingin berbagi tentang rasa bahagia ini, diriku tak tahu, apa mungkin bahagia inilah yang dirasakan orang-orang yang imannya bertambah? Apa mungkin inikah yang dinamakan kebahagiaan hakiki? Saudara saudariku yang kusayangi karena Allah, rasa bahagia ini tiba-tiba merasuk dalam hatiku, menelusuri tiap-tiap pembuluh darahku, mengalir deras, hingga membuat jiwaku bingung antara ingin mengekspresikannya dengan model rona bahagia yang seperti apa.. apakah dengan senyum berjuta arti, ataukah dengan tangis haru, bersyukur atas pembuktian Allah tentang betapa sayangnya Ia pada diriku…
Rasa ini selalu muncul, menggebu-gebu dalam dada, terutama…. Ketika telah…. Tarbiyah atau belajar islam atau melakukan sunnah-sunnah yang lain..
Benar apa kata Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ruh membutuhkan makan, bahkan “porsi” nya jauh lebih banyak dari kebutuhan jasad kita,
Jika jiwa telah lelah, full dengan kesusahan, kegundahan, atau kata yang paling eksis saat ini, “kegalauan” maka larilah ke Al Qur’an, atau melaksanakan hal-hal yang disyariatkan dalam Al Qur’an dan As sunnah, di situlah letak seluruh solusi dari segala problema yang ada…
Alhamdulillah Allah selalu menempatkan diriku, selalu mengingatkanku jika aku lupa, dari saudari-saudariku seiman atau dari murabbiyahku… nasehat-nasehat islami sangat merdu lalu menyentuh hatiku yang terdalam dan segera menyadarkanku… segera membangunkanku dari segala mimpi-mimpi maksiat yang menggoda setiap saat dan mencegah kita untuk bangun, sadar, hei kawan dunia itu hanya sebentar, dunia itu tempat persinggahan, apa salahnya untuk bersusah-susah dahulu ? ingatlah Jannah yang telah Allah janjikan dalam firman-Nya. Ingatlah ketika kelak kita akan berdiri dengan penuh rasa takut, mempertanggungjawabkan semua yang telah kita lakukan dihadapan Rabb yang Maha Mengetahui? Segala aib akan terbuka, tidak ada penolong sedikitpun kecuali amalan kita sendiri.
Ku berdoa semoga kalian juga merasakan kebahagiaan yang aku rasakan, karena jiwa yang bergerak sesuai aturan dan titian yang lurus.
Sesungguhnya Allah akan terus bersama kita, janganlah pernah bersedih ^^
sepenggal cerita di bulan Ramadhan
03 agustus 2010
Alhamdulillah..alhamdulillah.. segala puji hanya untuk-Nya yang telah memberi banyak kenikmatan-kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, yang hanya bisa kulakukan sebagai seorang hamba hanyalah melakukan ketetapan yang diberi oleh sang Khalik semaksimal mungkin.. agar Dia tak jauh dariku..
Seharusnya syukur selalu kupanjatkan dalam setiap waktu… melihat begitu banyak kejadian yang membuatku sadar betapa kenikmatan yang diberikan padaku sangat banyak, banyak sekali jika dibandingkan dengan temanku yang sekarang(di bulan Ramadhan) terbaring tidak sadar di sebuah rumah sakit di Makassar.. aku sedih melihat temanku itu.. ia tak dapat beribadah banyak di bulan yang penuh berkah ini, kondisinya begitu memprihatinkan, ia kecelakaan dan sekarang masih berada di ruang ICU.
Pada hari jum’at kemarin, tepatnya sebelum waktu sholat jum’at aku masih melihatnya dalam kondisi sehat di sekolah. Namun, takdir berkata lain.. ia mengalami kecelakaan saat perjalanan akan sholat jum’at. Aku baru tahu kejadian itu keesokan harinya. Aku kaget luar biasa.. temanku itu bisa dibilang dekat denganku karena kami satu ekskul dan sudah saling mengenal sejak lama. Pada saat aku datang untuk menjenguknya, aku sangat kaget melihat kondisinya Masya Allah berbagai macam selang terkait di bagian-bagian tubuhnya. Air mataku tiba-tiba mengalir deras, aku tak tahu kenapa.. mungkin karena dia orang yang sudah kuanggap sahabat, dan dia adalah salah satu dari banyak orang yang memberiku banyak inspirasi hidup, namun tetap ia juga memiliki banyak kekurangan.. dia termasuk anak yang baik.. ummi nya telah bercerita banyak tentang dia, aku terkagum-kagum melihat sikapnya yang tak pernah “nakal” selama ini. Umminya melanjutkan cerita.. dengan mata sayup-sayup memikirkan masa lalu anaknya sebelum kejadian ini, ada kesabaran yang hebat, kesedihan, dan sebuah harapan terlihat dalam sorot matanya, harapan yang terbaik Allah berikan untuk anak tercintanya. Begitu pula dengan abi nya, orang tuanya sangat baik. Setelah berbincang-bincang lumayan lama, akhirnya aku dan temanku pergi melihat kondisi temanku itu sekali lagi di ruang ICU.. aku terus memantau perkembangan kesehatan dari informasi keluarganya. Bisa gerak-gerak sedikit dan nguap saja kami sudah bersyukur walaupun masih belum sadar,
Sekali lagi banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini… aku harus berterima kasih pada-Nya yang masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat alhamdulillah.. nikmat keislaman dan keimanan yang tak dapat dibeli dengan harga berapapun… setiap habis sholat aku tak lupa senantiasa berdoa untuk temanku itu agar dia diberikan yang terbaik sama Allah.. kita sebagai manusia tak tahu apa rencana dan episode yang telah Pencipta atur untuk kita, yang pasti semua musibah, kesenangan, kesedihan yang telah diberikan merupakan yang terbaik dari-Nya jadi janganlah terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu yang telah terjadi.
keep smile and pray for my best friend :D
Alhamdulillah..alhamdulillah.. segala puji hanya untuk-Nya yang telah memberi banyak kenikmatan-kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya, yang hanya bisa kulakukan sebagai seorang hamba hanyalah melakukan ketetapan yang diberi oleh sang Khalik semaksimal mungkin.. agar Dia tak jauh dariku..
Seharusnya syukur selalu kupanjatkan dalam setiap waktu… melihat begitu banyak kejadian yang membuatku sadar betapa kenikmatan yang diberikan padaku sangat banyak, banyak sekali jika dibandingkan dengan temanku yang sekarang(di bulan Ramadhan) terbaring tidak sadar di sebuah rumah sakit di Makassar.. aku sedih melihat temanku itu.. ia tak dapat beribadah banyak di bulan yang penuh berkah ini, kondisinya begitu memprihatinkan, ia kecelakaan dan sekarang masih berada di ruang ICU.
Pada hari jum’at kemarin, tepatnya sebelum waktu sholat jum’at aku masih melihatnya dalam kondisi sehat di sekolah. Namun, takdir berkata lain.. ia mengalami kecelakaan saat perjalanan akan sholat jum’at. Aku baru tahu kejadian itu keesokan harinya. Aku kaget luar biasa.. temanku itu bisa dibilang dekat denganku karena kami satu ekskul dan sudah saling mengenal sejak lama. Pada saat aku datang untuk menjenguknya, aku sangat kaget melihat kondisinya Masya Allah berbagai macam selang terkait di bagian-bagian tubuhnya. Air mataku tiba-tiba mengalir deras, aku tak tahu kenapa.. mungkin karena dia orang yang sudah kuanggap sahabat, dan dia adalah salah satu dari banyak orang yang memberiku banyak inspirasi hidup, namun tetap ia juga memiliki banyak kekurangan.. dia termasuk anak yang baik.. ummi nya telah bercerita banyak tentang dia, aku terkagum-kagum melihat sikapnya yang tak pernah “nakal” selama ini. Umminya melanjutkan cerita.. dengan mata sayup-sayup memikirkan masa lalu anaknya sebelum kejadian ini, ada kesabaran yang hebat, kesedihan, dan sebuah harapan terlihat dalam sorot matanya, harapan yang terbaik Allah berikan untuk anak tercintanya. Begitu pula dengan abi nya, orang tuanya sangat baik. Setelah berbincang-bincang lumayan lama, akhirnya aku dan temanku pergi melihat kondisi temanku itu sekali lagi di ruang ICU.. aku terus memantau perkembangan kesehatan dari informasi keluarganya. Bisa gerak-gerak sedikit dan nguap saja kami sudah bersyukur walaupun masih belum sadar,
Sekali lagi banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini… aku harus berterima kasih pada-Nya yang masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat alhamdulillah.. nikmat keislaman dan keimanan yang tak dapat dibeli dengan harga berapapun… setiap habis sholat aku tak lupa senantiasa berdoa untuk temanku itu agar dia diberikan yang terbaik sama Allah.. kita sebagai manusia tak tahu apa rencana dan episode yang telah Pencipta atur untuk kita, yang pasti semua musibah, kesenangan, kesedihan yang telah diberikan merupakan yang terbaik dari-Nya jadi janganlah terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu yang telah terjadi.
keep smile and pray for my best friend :D
Sebuah Surat Cinta part 2
Saat tarbiyah, beberapa hari yang lalu.. ana lalu diberikan lagi sebuah surat cinta dari Murabbiyah ana yang tersayang… ana dihadiahkan sebuah gulungan kertas yang terikat oleh pita cantik berwarna merah.. ana dianjurkan untuk membukanya ketika ana berada di luar majelis tarbiyah… saat telah berada di rumah.. ana baru ingat tentang surat itu… ana kemudian mulai membacanya..
Bila Akhirat Menjauhi Kita…!
Akhirat…kampung tempat segalanya berkesudahan. Mengakhiri jalan panjangnya. Rumah penghabisan, tempat segala hiruk pikuk dunia ditimbang, lalu ditunaikan hak orang-orang yang punya hak, serta diambilkan bayaran kekurangan orang-orang yang berbuat curang.
Bagi orang-orang yang beriman, akhirat adalah tempat menggantungkan cita-cita, harapan, dan puncak kebahagiaan abadi. Tetapi, bagi orang-orang yang bergelimangan dosa, bergumul dengan dosa dan hawa nafsu, akhirat adalah tempat perhempasan yang menyakitkan. Seperti onggokan sampah yang tak kuasa terbawa arus. Melaju, di sana pula sampah itu mengalir. Lalu terhenti seketika. Menebus segala kotorannya. (Q.S Al An’am: 29). Maka manusia sampah punya akhirannya sendiri di kampung akhirat sana. Akhiran sebagai sampah, atau bahkan lebih nista dari sampah, suasananya sangat mengharukan. (Q.S Al An’am: 27)
Akhirat… jauh dekatnya sangat tergantung pada cara kita mengejarnya. Lama dan sebentarnya tergantung bagaimana kita berjalan menuju ke sana.sejatinya, kita bertaruh untuk sesuatu yang sangat pasti. Akhirat yang sering terlupakan. Ia seharusnya hadir di setiap jenak hidup kita, meski terasa asing dan tak tergambarkan.
Ia dekat tapi sering dianggap jauh. Ia nyata bilapun sering dirasa sebatas cerita.
Akhirat….seperti “sahabat sejati”. Ia akan terus melambai, bila kita masih jujur padanya…
Ia akan merindukan kita, bila kita juga merindukannya….
Ia akan menyiapkan sambutan untuk kita, bila kita masih setia berjalan menuju kepadanya… kesetiaan seorang mukmin yang mencari cinta sejati: cinta yang menghidupkan dan memastikan harapan. Kesetiaan seorang mukmin yang mengerti bahwa dunia hanya teman sementara, kawan yang menangkar mawar tapi juga durinya, madu tapi juga racunnya, manis tapi juga pahitnya.
Maka… di tengah hidup yang sangat penat dan melelahkan, bertanya tentang kampung akhirat yang abadi adalah keniscayaan. Ditengah gemerlap hidup yang memacu peradaban materinya, bertanya tentang kabar sahabat sejati adalah kemestian: apa kabar akhirat?
Tapi, ia akan lebih berhak bertanya: apa kabar kita sendiri? Masihkah kita menjadi pengejar akhirat?
Disini segalanya terasa sangat adil. Bila kita menjauh, akhirat pun akan menjauhi kita. Bila kita menghindarinya, ia juga akan menghindari kita. Tapi bila kita mendekat, akhirat pun akan mendekat.
Kita mesti bersyukur, dari sisi yang lain, betapa dekat atau jauhnya akhirat bisa kita rasa, dilubuk hati yang paling dalam, dikedalaman iman yang bercahaya, kita bisa bertanya. Pada segala suasana jiwa, gambaran pikiran bahkan pilihan selera.
Maka tutur kata kita adalah bahasa akhirat kita, menjauhi atau mendekati. Kerja-kerja dan kebanggaan prestasi kita adalah lorong-lorong akhirat kita, menjauhi atau mendekati.
Kadar spiritualitas ruhani kita, adalah tambatan-tambatan akhirat kita, kuat atau lemahnya. Juga, obsesi-obsesi kemanusiaan kita, adalah prasasti yang ditonggakkan dimuka, tentang akhirat kita, kokoh atau lemahnya.
Akhirat… sahabat abadi itu masih manyisakan kesempatan untuk kita. Setidaknya, hingga jenak ini. Disini, saat kita masih seperti ini.
Jadi, cermin itu ada disini, bersama diri kita sendiri, bersama kadar iman kita, ditengah kadar pasang surutnya. Sementara segala dosa dan kesalahan kita adalah bebatuan terjal yang menghambat perjumpaan dengan sahabat sejati: akhirat yang dirindukan.
Segala yang hidup punya pertanda. Begitupun akhirat, tempat segala kehidupan sejati bersaksi, ada banyak pertanda. Apakah ia bersama kita atau tidak. Apakah ia mendekat kepada kita atau menjauh. Pada cermin jati diri itu ada cerita, tentang akhirat yang kian menjauh atau lebih mendekat.
Bila suatu hari, terasa sangat sepi, mungkin itu tandanya kita harus bertanya, adakah akhirat telah menjauhi kita?
Tutur kata kita adalah bahasa akhirat kita, menjauhi atau mendekati. Kerja-kerja dan capaian prestasi kita adalah lorong-lorong akhirat kita, menjauhi atau mendekati.
Pada itu semua, mari kita bertanya, sejujurnya…..
Jangan tinggalkan sahabat sejatimu…………….
(uhibbuki Fillah…. Muthi’ah)
Ana mengucap syukur karena lagi-lagi diingatkan tentang satu perkara penting dalam hidup ana melalui surat itu.. senyum seketika tergores di wajah ana. Ana senang sekali dengan suratnya… karenanya, ana menyalinnya dalam bentuk tulisan.. yang menjadi file, kemudian ana post deh di blog kesayangan ana ini… hhihihi :D semoga mendatangkan manfaat ya syukran jazakumullah Khairan atas waktu yang sedikit tuk membaca postingan ana yang sangat sederhana ini…
Have a nice day!
Sebuah Surat Cinta
Tak sengaja, saat ana sedang merapikan buku-buku yang tertata tak beraturan di lemari.. ana menemukan secarik kertas usang, secarik kertas yang memiliki banyak bekas lipatan, namun tulisan-tulisannya masih bisa terbaca dan terlihat jelas.. ana berhenti sejenak, lalu mulai membaca kembali surat itu, yang ternyata ana sadar bahwa itu adalah sebuah Surat Cinta.. yang membuat ana semakin antusias meniti sebuah jalan mulia… kata per kata ana baca dengan perlahan sambil mengingat-ingat kembali ketika ana pertama kali membaca surat itu.. yakni sekitar 1 tahun yang lalu…
“ Assalamu ‘alaykum warohmatullaahi wa barokatuh..
Secarik surat yang kutujukan untuk saudariku yang kucintai dan kusayangi karena Allah…
Ukhtiy, kayfa khaluki? Kayfa khaluk ibadahnya? Kayfa khaluk hatinya? Kayfa khaluk senyumnya? Kayfa khaluk cerianya? Kayfa khaluk tangis yang sering kau lakukan karena Allah? Sungguh, aku mengharapkan kebaikan keadaan dari pertanyaan yang kuhaturkan atau pertanyaan yang masih ada dalam benakku.
Ukhtiy, secarik surat ini kutujukan untukmu…. Dan untukku. Untuk mengingatkanmu kembali akan sedikitnya waktu yang Allah berikan kepada kita. Tentang keadaan kita yang belum juga membaik, dan….. tentang kebanggaan kita hanya karena amalan yang amat sedikit.
Ukhtiy, sungguh aku tahu keadaanmu. Aku tahu kelelahanmu. Aku tahu perasaanmu yang pula ingin beristirahat. Aku tahu bahwa kau pun kadang jenuh. Walau, pengetahuanku hanya sebatas apa yang juga pernah kurasakan.
Tapi, ukhtiy, kulantunkan sebait nasehat singkat ini untukmu. Nasehat yang mungkin takkan asing kau dengar. Nasehat dari saudari yang menyayangimu.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S Al-Hadiid: 20)
Ukhtiy, aku menyayangimu karena Robb yang segala kemuliaan adalah milik-Nya. Aku hanya ingin kembali mengingatkanmu tentang dirimu yang dahulu penuh semangat. Dan kuharap, kini pun kau begitu.
Mana semangatmu yang awal kau koarkan? Mana pikiran cemerlangmu yang dulu kau ungkapkan? Mana kalimatmu yang isinya bahwa kau ‘kan memberikan apa pun untuk agama ini?
Ukh, aku tak butuh jawaban itu hanya terlontar dari mulut mungilmu. Allah pun tak hanya mau mendengar kata-kata indah itu. Tapi, Allah melihat kerja nyatamu. Allah selalu mengawasimu.
Aku tak pernah memaksamu. Allah pun tak pernah memaksamu.
“…..Tidak ada paksaan (memasuki) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat….” (Q.S Al-Baqarah: 256)
Kau telah memilih sendiri. Kau telah memilih jalan berliku penuh onak dan duri. Kau memilih jalan yang kan membuatmu terluka dan sakit. Kau telah memilih jalan yang selalu membuatmu menangis. Kau memilih jalan yang takkan pernah ada kata mundur.
Karena kau tahu……… balasan dari semua ini…….adalah SURGA.
Untuk semuanya, aku mencintaimu karena Allah. Aku hanya berharap, kita dapat masuk ke jannah-Nya bersama-sama karena saling mencintai karena Allah..
INGATLAH KAU TAK PERNAH SENDIRI….
Saudarimu..
Tetesan air mata yang tidak ana sadari, jatuh membasahi pipi ana.. hati ana bergetar, lisan ana tak mampu mengucapkan apapun pada saat itu… ana sadar Allah sedang mengingatkan ana tentang berbagai keburukan-keburukan ana akhir-akhir ini, melalui surat dari saudari ana yang tak sengaja ana temukan.. ana ingat wajah saudari ana yang begitu mengagumkan itu.. wajah yang sering ana lihat di mesjid sekolah ana, yang sering ana lihat duduk bermajelis, wajah ceria saat sedang menasehati ana yang diiringi senyum tulus.. subhanallah…alhamdulillah, Allah mempertemukan ana dengan saudari ana itu.. atau yang ingin sekali ana panggil dia kakak tersayang, hehe, namun… kakak itu sekarang sudah selesai SMA dan melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah… ana sedih karena ana tak bisa lagi sering bertemu dengan kakak itu… kakak yang mengajarkanku tentang sebuah hidup yang sebenarnya… hidup yang hakiki… kakak yang mengajakku pada sebuah kebenaran yang jelas… ana rindu nasehat-nasehatnya ketika ana datang padanya dalam keadaan menangis.. ana rindu, teramat rindu… saudari ana yang kucintai karena Allah itu… semoga ia selalu terjaga dimanapun ia berada… semoga dakwah selalu menjadi pilihannya dalam keadaan apapun...
Yakni akhwat yang memiliki banyak kesan dalam hati ana…
The Gift Of a Friend lyric
Sometimes You think You'll Be Fine by Yourself
Cause a Dream is a Wish You Make all alone
Its Easy to Feel Like You Dont Need Help
But Its Harder To Walk On Your Own
You'll Change
Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend
The Gift of a Friend
Someone Who knows When Your Lost and Your Scared
There through The Highs and The Lows
Someone toCount On
Someone Who Cares
Besides You Where Ever You Go
You'll Change Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
and Everythings bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend
And When your Hope Crashes Down
Shattering To The Ground
You , You Feel All Alone
When You Don't Know Which Way To Go
And There's No signs Leading You home
You're Not Alone
The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe In
When You Believe In
When you Believe
The Gift of A Friend
-Like it :)
Cause a Dream is a Wish You Make all alone
Its Easy to Feel Like You Dont Need Help
But Its Harder To Walk On Your Own
You'll Change
Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend
The Gift of a Friend
Someone Who knows When Your Lost and Your Scared
There through The Highs and The Lows
Someone toCount On
Someone Who Cares
Besides You Where Ever You Go
You'll Change Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
and Everythings bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe in
The Gift of a Friend
And When your Hope Crashes Down
Shattering To The Ground
You , You Feel All Alone
When You Don't Know Which Way To Go
And There's No signs Leading You home
You're Not Alone
The World Comes To Life
and Everything's bright
From Beginning To End
When You Have a Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty you are
When You'll Open Your Heart and
Believe In
When You Believe In
When you Believe
The Gift of A Friend
-Like it :)
Subhanallah, Cantiknya Bintang
Ketika malam, saat ana kecil hingga sekarang, ana sukaa sekalii melihat bintang-bintang di langit, sungguh indah, sampai-sampai ana ingin sekali memetiknya sebuah. Cahayanya kerlap-kerlip, seperti mengukir senyum yang begitu menghibur hati ana.. ana sedih jika bintang-bintang itu tak terlihat di malam hari… namun ana sadar, ada yang lebih indah dari itu.. yakni Penciptanya.. yang begitu sempurna menghias langit malam dengan cahaya berjuta bintang… ana bersyukur, nikmat-Nya sekali lagi ana kecap dengan diberi kedua mata yang tidak cacat dan hati yang bisa memaknai jika melihat bintang-bintang itu..
Dulu ketika kecil, ana curhat dengan bintang-bintang jika merasa sedih, bahagia, ataupun bingung. Namun akhirnya, ana sadar, seharusnya ana curhat dengan pencipta bintang-bintang itu.. yang tak pernah lengah dalam mengawasi ana, yang tak pernah tidur, yang selalu menjaga ana, yang selalu mendengar ana, tak pernah berpaling jika ana berdoa, bahkan yang selalu memberi ana sebelum ana meminta…
Yang telah merangkai kisah hidup ana jauh sebelum ana tercipta… kisah hidup yang begitu indah layaknya rangkaian bintang-bintang di langit jika kita mampu mengambil hikmah di setiap takdir-Nya..
Dalam hidup tak ada yang dapat membuat hati ana begitu bahagia selain telah melaksanakan apa yang diridhoi oleh-Nya.. hati ana yakin dan percaya, bahwa Allah selalu ada untuk ana dan seluruh hambanya yang senantiasa menjaga diri..
Ana bahagia, bisa tahu tentang hidup, tujuan hidup, arti hidup, kewajiban hidup, … dan ana sangat ngeri membayangkan jikalau ana tak memiliki sedikitpun pegangan Lillah, akan jadi apa ana sekarang.. namun ana masih tetap harus berjuang, karena masih banyak cobaan dan ujian kelak akan ana hadapi.. semoga ana terus diberi istiqomah hingga ana khusnul khotimah dan antum juga :)
.. aamiin allahumma aamiin..
-Jadilah orang-orang yang dirindu Jannah-Nya-
Sebuah Kekosongan
Akhir-akhir ini, seonggok daging yang disebut hati, terasa begitu kosong..
Sangat sesak dan juga sesat, tak tahu kemana ia akan pergi…
Ia hampa,
Ia rindu akan sebuah nasehat tulus dari saudarinya…
Semakin hari sepertinya ia kian menjauh dari Allah, ia menyadari hal itu…
Ia bingung, bahkan saat mendengar lantunan Al-Qur’an yang tak lagi senikmat dulu..
Yaahh.. hati ini sakit, bahkan mendekati stadium 4, sangat parah menurut sang pemilik..
Ia rindu akan obat mujarabnya, yakni menikmati kebersamaan dalam sebuah nasehat lembut yang keluar dari lisan murabbiyah.. ia rindu tarbiyah, akhir-akhir ini ia jarang tarbiyah… ia juga sering melakukan hal-hal yang tambah menjauhkannya dari Sang Khalik..
Allah.. setidaknya engkau masih menyayangi, jika tidak mungkin ia tak akan bermuhasabah…
Ya Allah, yang telah menyusun skenario hidup begitu indah tersusun rapi.. akankah Engkau memaafkannya ? yang berhari-hari telah lalai…
Titik-titik hitam di hatinya kian membanyak..
Hingga membuat hati bahkan tak bisa menangis lagi, hanya tinggal kekosongan belaka, beginikah rasanya hidup namun tak hidup ?
Ingin kembali seperti dulu.. saat-saat indah bisa dekat dengan-Nya.. hari-hari telah terlewatkan sia-sia,
_Ya Allah, maafkan hamba-Mu yang hina ini… :’( _
Subscribe to:
Posts (Atom)